Ketika sampai di puncak penanjakan rasa lelah dan mengantuk pun jadi hilang. Tiba di kaki gunung bromo (parkiran jeep), pengunjung masih melanjutkan perjalanan sekitar 2 km, bisa naik Jeep maupun dengan berjalan kaki dan dilanjutkan menapaki anak tangga yang berjumlah sekitar 250-an. Sesampainya di puncak Bromo, pengunjung dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap putih yang tebal dan tentu saja fenomenal karena jarang ada di Indonesia bahkan di dunia.
(Sumber: Wikipedia)
Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu), adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai obyek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Suku Tengger (IPA: /tənggər/) adalah sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur, yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. Suku Tengger merupakan sub suku Jawa.
Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Roro An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Joko Se-"ger". Perasaan sebagai satu saudara dan satu keturunan Roro Anteng-Joko Seger itulah yang menyebabkan suku Tengger tidak menerapkan sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Upacara adat lain yang diamalkan masyarakat Tengger adalah unan-unan, leliwet, entas-entas, dll.
Suku Tengger (IPA: /tənggər/) adalah sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur, yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. Suku Tengger merupakan sub suku Jawa.
Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Roro An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Joko Se-"ger". Perasaan sebagai satu saudara dan satu keturunan Roro Anteng-Joko Seger itulah yang menyebabkan suku Tengger tidak menerapkan sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Upacara adat lain yang diamalkan masyarakat Tengger adalah unan-unan, leliwet, entas-entas, dll.
(Sumber: Wikipedia)
Perjalanan menuju Bromo bisa diawali melalui pintu Barat dari arah Pasuruan yaitu masuk dari Desa Tosari untuk menuju ke pusat obyek wisata (lautan pasir) terbilang berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 biasa dikarenakan jalan turunan dari penanjakan kearah lautan pasir sangatlah curam, kecuali kita menyewa jeep yang disediakan oleh pengelola wisata, jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi. Namun apabila kita melalui pintu Utara dari arah sebelum masuk Probolinggo yaitu pada daerah Tongas, kita akan menuju Desa Cemoro Lawang sebelum turun menuju lautan pasir maka tidaklah terlalu berat dikarenakan turunan dari lerengnya tidaklah terlalu curam sehingga sepeda motor pun dapat melaluinya. Kebanyakan para wisatawan yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur ini. Bila anda ingin menyaksikan sunrise yang sering ditampilkan di foto-foto, yang banyak difoto dari puncak penanjakan maka anda lebih praktis melewati jalur pintu Barat.
Bagi Anda yang mempunyai jiwa petualang maka Anda dapat mencoba jalur perjalanan yang jarang dilalui wisatawan, yaitu melalui Kota Malang. Dari Kota Malang, Anda akan masuk melalui Kota kecil Tumpang kemudian masuk Kota Pronojiwo lalu akan melalui cagar alam yang sangat indah dari sini Anda akan menjumpai pertigaan jalan dimana kearah Selatan akan memasuki Ranu Pane (kearah Gunung Semeru) dan kearah Utara Anda memasuki lautan pasir Bromo yang berada di punggung Gunung Bromo sebelah Selatan. Pertigaan tersebut bernama Jemplang. Perjalanan diawali dengan menuruni bukit yang kemudian disambut dengan padang rumput yang lama kelamaan berganti menjadi lautan pasir. Jalan ini akan mengitari Gunung Bromo melewati lautan pasir selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui sepeda motor, namun memerlukan jiwa petualang karena jalurnya yang masih jarang dilewati dan tidak ada satupun persinggahan maupun rumah penduduk. Kita akan benar-benar disuguhkan dengan perjalanan yang sangat menantang. Namun anda akan diganjar dengan rahasia Bromo lain yang sangat jarang dilihat wisatawan yaitu padang rumput sabana dan bunga yang sangat luas berada dibalik Gunung Bromo. Sungguh pemandangan yang berkebalikan pada sisi Utaranya yang gersang dan berdebu. Perlu diingat, sebaiknya jangan melalui jalur ini pada malam hari atau dalam cuaca yang berkabut.
2D1N WONDERFUL JOGJA
Bagi Anda yang tidak memiliki waktu banyak untuk menjelajahi kota Jogja, kini tidak perlu kuatir karena Triton Tours kini menyediakan paket WONDERFUL JOGJA selama 2 hari 1 malam. Dengan waktu yang sangat.... Baca Selengkapnya
3D2N JOGJA SOLO CLASSIC TOUR
Waktu sempit kini bukan halangan untuk tidak menambah pengalaman wisata Anda berkeliling di Jogja. Untuk menambah pengelaman wisata Anda, kami hadirkan kembali paket 3D2N JOGJA SOLO CLASSIC TOUR... Baca Selengkapnya
3D2N JOGJA SOLO CLASSIC TOUR
Waktu sempit kini bukan halangan untuk tidak menambah pengalaman wisata Anda berkeliling di Jogja. Untuk menambah pengelaman wisata Anda, kami hadirkan kembali paket 3D2N JOGJA SOLO CLASSIC TOUR... Baca Selengkapnya
Tidak ada komentar: